Moral Perang Dalam Peradaban Islam

Moral Perang Dalam Peradaban Islam Inilah sisi baru lain dari sisi-sisi kecenderungan kemanusiaan dalam peradaban kita, sebuah isi yang juga menjadi keunikan peradaban kita.
Berakhlak baik, ramah-tamah, mengasihi yang lemah dan lapang dada terhadap tetangga dan kerabat dapat diperbuat oleh setiap umat pada saat-saat damai, betapapun masih primitifnya umat tersebut. Akan tetapi, berlaku baik dalam peperangan, bersikap lembut terhadap musuh, mengasihi kaum wanita, anak-anak dan orang tua serta bermurah hati kepada pihak yang kalah, tidak setiap umat melakukannya dan tidak setiap panglima perang bersifat seperti itu. Melihat darah menggelegkan darah. Permusuhan dan mengorbankan api dendam dan amarah dan mabuk kemenagan bisa memabukkan para penakluk sehingga menjerumuskan mereka ke dalam cara-cara pembalasan dendam yang paling keji.
Iutlah sejarah negara-negara, baik klasik maupun modern, bahkan dalam awal sejarah manusia yakni sejak Qabil menumpahkan darah saudaranya. Habil sebagaimana di kisahkan dalam Al Qur`an:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka dterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diteriam dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): Aku pasti membunuhmu! Berkata Habil: Sesungguhnya
Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa. (Al Midah 27)
Di sin sejarah menaruh mahkota keabadian kepada para pemimpin peradaban kita, militer dan sipil serta kepada penakluk dan penguasa karena mereka dijadikan unik di antara tokoh-tokoh peradaban oleh kemanusiaan yang penyayang dan adil dalam peperangan yang paling sengit dan dalam kondisi-kondisi yang sebenarnya memaksa pembalasan dendam dan penumpahan darah. Sungguh, andaikata sejarah tidak berbicara tentang mukjizat yang unik dalam sejarah moral perang dengan kejujuran yang tak diragukan, nicaya saya katakan bahwa itu adalah khurafat dan dongeng yang tak pernah muncul ke pemukaan.

Post a Comment

0 Comments