Bidang aqidah dan agama Prinsip-prinsip peradaban Islam mempunyai pengaruh besar terhadap gerakan-gerakan reformasi keagamaan yang berlangsung di Eropa sejak abad ke-7 Masehi sampai masa kebangkitan modern (renaissance). Islam menyatakan keesaan Allah dan keunikanNya dengan kekuasaan serta kesuciaanNya dari kekurangan dan kelaliman.
Islam juga menyatakan kebebasan manusia dalam menyembah dan berhubungan dengan Allah. Dengan Islam, manusia memahami syariat-syariat Allah SWT tanpa perantaraan tokoh-tokoh agama. Inilah yang menjadi faktor besar bagi terbukanya jalan pikiran bangsa-bangsa mengenai prinsip-prinsip yang kuat dan mengagumkan dari Islam.
Ketika itu bangsa-bangsa terbelenggu dalam pertentangan mazhab yang sengit dan terkungkung dalam ketundukan terhadap kekuasaan tokoh-tokoh agama baik dalam pikiran, pendapat, harta maupun raga mereka.
Maka adalah wajar, ketika penaklukan Islam di Barat dan Timur semakin meluas, umat-umat yang bertetangga dengannya pertama kali terpengaruh oleh prinsip-prinsip Islam dalam aqidah.
Ini benar-benar terjadi yaitu ketika muncul pada abad ke-7 di kalangan bangsa Barat orang-orang yang menolak menyembah patung-patung, kemudian muncul setelah itu orang-orang yang menolak adanya perantara antara Allah dan hambahNya serta menyerukan kebebasan dalam memahami kitab-kitab suci, lepas dari kekuasaan dan pengawasan tokoh-tokoh agama.
Banyak peneliti menegaskan bahwa Martin Luther dalam gerakan reformasinya terpengaruh oleh pandangan para filsuf Arab dan ulama muslim mengenai agama, aqidah dan wahyu. Perguruan-perguruan tinggi Eropa pada masa Luther selalu berpegang pada buku-buku para filsuf muslim yang jauh sebelumnya telah diterjemahkan ke bahasa latin.
Kita dapat menegaskan bahwa gerakan pemisahan antara agama dan negara yang dinyatakan daa revolusi Perancis adalah hasil gerakan-gerakan pemikiran yang menguasai Eropa selama tiga abad atau lebih, dan peradaban kita mempunyai jasa besar dalam menyalakan apinya melalui perang Salib dan Andalus.
0 Comments